Pages

Jumat, 17 Mei 2013

Cara Membuat Nomor Halaman dengan Format yang Berbeda dalam 1 File Word


Assalamu`alaikum Wr. Wb.
Mungkin masih banyak yang bertanya bagaimana caranya menambahkan nomor halaman tetapi yang formatnya berbeda ? contohnya format nomor halaman romawi dengan nomor biasa. Baiklah disini saya akan mempublikasikan bagaimana caranya, karena menurut saya, pengetahuan ini sangat penting untuk dimiliki. Karena selain memang bermanfaat, pengetahuan ini juga sangat membantu ketika kita akan membuat makalah atau karya ilmiah lainnya tanpa harus repot-repot memisahkan file yang berbeda format penomoran halamannya. Contoh aplikasi pengetahuan ini adalah pada saat penomoran cover, kata pengantar dan daftar isi, dan pembahasannya.
Berikut beberapa caranya :

1. Memisahkan format halaman yang akan dibedakan penomorannya

Caranya: letakkan kursor pada awal halaman tersebut –> klik page layout –> breaks –> next page.
Lakukan cara ini pada setiap halaman yang akan dibedakan nomornya.

2. Memberi nomor halaman pada semua halaman. 

Dalam contoh gambar adalah penomoran dengan angka romawi terlebih dahulu. Caranya adalah klik insert –> page number –> format page number


Kemudian pada number format, pilih yang romawi. Kemudian klik ok.

Langkah selanjutnya adalah memilih dimana kita akan menempatkan nomor halaman.
Caranya adalah klik insert –> bottom of page (sesuai selera) –> klik style yang anda inginkan.


3. Menghilangkan / merubah format yang tidak diinginkan.

Dalam gambar diawali dengan penghilangan nomor halaman pada cover.
Caranya adalah klik 2 kali pada footer cover / footer -section 1-

Pada design header & footer tools, klik different first page.

Tahapan selanjutnya adalah merubah format nomor halaman yang belum benar.
Dalam gambar merubah format nomor halaman pada kata pengantar dan daftar isi.
Caranya: klik 2 kali pada footer kata pengantar / footer -section 2

Selanjutnya klik page number pada menu –> klik format page number –> pada start at ketik i –> klik ok.

Masih dalam tahapan merubah format nomor halaman, tetapi kali ini merubah format nomor halaman pada bagian pembahasan (dalam gambar). Caranya : klik 2 kali pada footer pembahasan / footer -section 3-

Selanjutnya klik page number pada menu –> klik format page number –> pada number format diganti dengan angka 1, 2, 3, …
Kemudian pada start at ketik angka 1 –> klik ok.

Itulah beberapa cara agar format nomor halaman dapat berbeda-beda dalam satu file. Semoga bermanfaat. Jika ada kekurangan mohon saran dan kritiknya.
Wassalamu`alaikum Wr. Wb.








Sabtu, 13 April 2013

Karya Ilmiah : Pendidikan Berbasis Multimedia


KATA PENGANTAR

          Puji syukur penulis ungkapkan kehadirat Allah SWT karna atas berkat rahmatnya sehingga masih dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Pendidikan Berbasis Multimedia”. Karya ilmiah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum.

Pendidikan berbasis multimedia adalah salah satu model pembelajaran yang sangat penting untuk di kembangkan. Mengingat semakin ke depan perkembangan teknologi akan semakin maju dan merambah di berbagai kawasan tanah air.

Kepada pembaca, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam karya ilmiah ini, penulis mohon maaf, karna penulis sendiri masih dalam tahap belajar. Dengan demilian tak lupa penulis ucapkan terima kasih, kepada para pembaca.
                                                                         Medan, 13 April 2013


                                                                       Fitria Ningsih Sipahutar


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Berbasis Multimedia
2.2 Manfaat Pendidikan Berbasis Mulitimedia
2.3 Peranan Pendidikan Berbasis Multimedia

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat pesat telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Sampai saat ini, menurut TofFler, perkembangan tersebut telah mencapai gelombang yang ketiga. Gelombang pertama timbul dalam bentuk teknologi pertanian, dimana era pertanian ini telah berlangsung selama ratusan ribu tahun yang lalu bahkan sampai sekarang. Gelombang kedua timbul dalam bentuk teknologi industri, era industri ini telah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu sampai sekarang. Kini, gelombang ketiga yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi elektronika dan informatika. Perubahan dari era industri ke era informasi (global) ini hanya berlangsung dalam hitungan waktu tidak lebih dari setengah abad (Dryden dan Voss, 1999).

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk sesuai dengan fungsinya dalam pendidikan. Fungsi teknologi informasi dan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan sudah menjadi keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Berbagai aplikasi teknologi informasi dan komunikasi sudah tersedia dalam masyarakat dan sudah siap menanti untuk dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan pendidikan. Pada kondisi real, teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan nantinya berfungsi sebagai gudang ilmu, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi, penunjang administrasi, alat bantu manajemen sekolah, dan sebagai infrastruktur pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam tulisan ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan berbasis multimedia ?
2. Apa manfaat pendidikan berbasis multimedia ?
3. Bagaimana peranan pendidikan berbasis multimedia ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tulisan ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pendidikan Berbasis Multimedia
2. Untuk mengetahui dampak manfaat pendidikan berbasis multimedia.
3. Untuk mengetahui peranan pendidikan berbasis multimedia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Berbasis Multimedia

Pendidikan berbasis multimedia adalah salah satu model pembelajaran yang sangat penting untuk di kembangkan. Mengingat semakin ke depan perkembangan teknologi akan semakin maju dan merambah di berbagai kawasan tanah air. Menurut Seels & Glasgow ( dalam Arsyad, 2010: 33-34) menyatakan bahwa  multimedia secara tradisional merujuk kepada penggunaan beberapa media, sedangkan multimedia pada zaman sekarang merujuk kepada penggunaan gabungan beberapa media dalam penyajian pembelajaran melalui komputer.

Media pembelajaran melibatkan pengguna dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut proses mental di dalam pembelajaran. Perspektif ini aktivitas mental spesifik yang dibutuhkan di dalam terjadinya pembelajaran dapat dibangkitkan melalui manipulasi peristiwa-peristiwa instruksional yang sistematis. Berdasarkan dengan itu pembelajaran multimedia adalah paket multimedia interaktif di mana di dalamnya terdapat langkah-langkah instruksional yang didisain untuk melibatkan pengguna secara aktif di dalam proses pembelajaran.

Bentuk-bentuk Pendidikan Berbasis Multimedia
Menurut Arsyad (2010: 97) terdapat empat bentuk pembelajaran multimedia yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan cara-cara pembelajaran berbantuan TIK yang dapat dilakukan dalam bidang apapun, yaitu :

  1. Model Tutorial Terprogram. Model Tutorial Terprogram adalah sebuah seperangkat tayangan baik statis maupun dinamis yang telah lebih dahulu diprogramkan..
  2. Model Tutorial Intelijen. Berbeda dari tutorial terprogram karena jawaban komputer terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oleh intelegensi artifisial, bukan jawaban-jawaban yang terprogram yang terlebih dahulu disiapkan oleh perancang pelajaran.
  3. Model Drill Practice. Drill practice (Praktik latihan) merupakan model untuk mempermahir keterampilan atau memperkuat penguasaan konsep.
  4. Model Simulasi. Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif dan perorangan. Berkaitan dengan simulasi, lingkungan pekerjaan yang komplek dapat ditanya hingga mempunyai dunia nyata

2.2 Manfaat Pendidikan Berbasis Mulitimedia

Ada banyak manfaat yang dapat dipetik baik oleh lembaga pendidikan, siswa dan masyarakat pada umumnya. Adapun rincian manfaat pendidikan berbasis multimedia adalah sebagai berikut:

Bagi Lembaga Pendidikan:

1.  Memperpendek jarak. Lembaga pendidikan dapat lebih mendekatkan diri dengan siswa di mana jarak secara fisik dapat diatasi hanya dengan mengklik situsnya. Sementara itu birokrasi antara pendidik dan maha­siswa dapat dipersingkat, dimana siswa dapat langsung mengirimkan pesan dan melakukan konsultasi langsung melalui e-mail.
2. Perluasan Jangkauan peserta didik dapat menjadi luas di­bandingkan dengan sistem pendidikan tradisional yang "dibatasi" oleh lokasi.
3. Perluasan jaringan mitra kerja. Lembaga pen­didikan dapat juga melakukan perluasan jaringan mitra kerja. Secara tradi­sional sangat sulit bagi sebuah lembaga pendidikan untuk membangun berkomunikasi dengan lembaga atau perusahaan di luar kota atau bahkan di luar negeri. Namun melalui pembuatan situs lembaga maka kontak itu dapat dilakukan secara mudah, cepat dan murah.
4.  Lembaga pendidikan tidak perlu hadir secara fisik di berbagai kota dan penjuru dunia, namun dapat melakukan proses pen­didikan di berbagai lokasi. Di samping itu, perkuliahan tidak memerlukan biaya pembangunan fisik, dan pengaturan jadwal kelas yang sangat mem­bebani pejabat jurusan dan universitas. Melalui sistem ini biaya komuni­kasi juga dapat ditekan serendah mungkin.
5. Melalui pola paperless di mana distribusi materi pendidikan, jawaban tes dapat dilakukan secara elektronik, sehingga akan menghemat dari segi waktu untuk mengintegrasikan dengan database yang ada di komputer pusat dan waktu pengiriman, maupun biaya kertas dan perangko
6. Manfaat lainnya antara lain meningkatkan citra lembaga, meningkatkan layanan pendidikan, menyederhanakan proses, meningkatkan produkti­vitas, mempermudah akses informasi, mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan fleksibilitas.

Bagi Siswa:

1.  Siswa dapat mengikuti proses pendidikan setiap hari dengan akurat, cepat, interaktif dan murah.
2. Fleksibel. Siswa dapat mengikuti proses pendidikan dari berbagai tempat dengan berbagai kondisi, seperti dari rumah, tempat peristirahatan, warnet atau tempat-tempat lainnya. Siswa juga tidak perlu mengkondisikan dirinya untuk berpakaian dan berpenampilan rapi sebagaimana pada pendidikan tradisional.

Bagi Masyarakat pada Umumnya:

1. Lahimya era e-Education membuka peluang kerja baru dengan pola kerja dan permodalan yang baru. Oleh karena e-Education tidak akan menggantikan sepenuhnya sistem sekolah tradisional, maka era ini mem­beri harapan bagi ketersediaan lapangan kerja baru.
2.  e-Education akan menjadi wahana kompetisi antarlembaga pendidikaii yang mengglobal sehingga masyarakat dapat menikmati matcri lxm­didikan berkualitas standar dengan harga kompetitif.

Bagi Dunia Akademis:

1. Lahimya era e-Education memberi tantangan baru bagi dunia akademis untuk mempersiapkan SDM yang memahami dan menguasai bidang tersebut.
2. Para peneliti ditantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola belajar, proses pendidikan dan pembayaran sistem kredit semester dalam usaha menemukan kesepahaman baru dan pengembangan tcori clur konsep baru.
3. Sistem e-Education memungkinkan dilaku­kannya akses materi pendidikan dari jarak jauh. Dari perkembangan itu, dunia akademis ditantang untuk menemukan pola pendidikan jarak jauh yang bemutu.

2.2.2.3 Peranan Pendidikan Berbasis Multimedia

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
(1) dari pelatihan ke penampilan,
(2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
(3) dari kertas ke online atau saluran,
(4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
(5) dari waktu siklus ke waktu nyata.

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Keberadaan internet sebagai pendidikan berbasis multimedia pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara pendidik dengan anak didiknya baik di kelas maupun di luar kelas.

3.2 Saran

Diharapkan adanya implementasi pembelajaran berbasis multimedia di dalam maupun di luar kelas, meningkatnya kualitas lulusan yang kompetitif dan mandiri, serta adanya pembelajaran terintegrasi oleh berbagai sekolah dan universitas yang, sehingga dapat dimanfaatkan lebih efisien.
Dengan penugasan membuat karya tulis seperti ini, akan memacu kreativitas berpikir, memperluas cakrawala berpikir, dan meningkatkan minat membaca kita.
Kepada seluruh pembaca kiranya memberikan kritikan yang bersifat membangun sehingga apa yang kita harapkan dari isi tulisan ini dapat berguna bagi para pembaca khususnya.

Daftar Pustaka :



Kamis, 28 Maret 2013

Review Hasil Survey Tentang Internet

Berdasarkan tugas Mata Kuliah Psikologi Umum pada hari Rabu, 27 Maret 2013 setiap mahasiswa diwajibkan untuk membuat sebuah survey sederhana oleh Dosen Pengampuh. Kami menggunakan situs survey online Google Docs sebagai media untuk pengisian kuesioner yang kami buat. Dosen Pengampuh memberi kami tugas dengan men-'create' survey dan mengedarkannya pada responden mahasiswa IT USU.


Survey ini saya lakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum dan saya ingin mengetahui atau mengukur tingkat responsibilitas mahasiswa Teknologi Informasi USU terhadap Internet saat ini.

Adapun judul yang saya angkat pada kuesioner saya adalah “Survey Tentang Internet” sebagai topik pada kuesioner Saya. Saya memberikan sepuluh pertanyaan yang akan diisi oleh mahasiswa IT USU.
Pertanyaan nya adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang anda ketahui tentang internet?
2. Menurut anda apakah dampak positif dari internet?
3. Menurut anda apakah dampak negatif dari internet?
4. Bagaimana pendapat anda tentang perkembangan internet di masa sekarang ini?
5. Bagaimana pendapat Anda tentang informasi yang terdapat di internet?
6. Bagaimana pendapat Anda tentang komunikasi yang terdapat di internet?
7. Bagaimana manfaat komunikasi dalam internet?
8. Bagaimana manfaat hiburan yang terdapat dalam internet?
9. Bagaimana peran internet dalam menunjang proses belajar?
10.Bagaimana pendapat Anda tentang akses internet di kampus?

Dari pertanyaan no empat sampai nomor lima saya beri choice untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pilihannya adalah sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik.


Survei tersebut telah dijawab oleh 59 orang mahasiswa Teknologi Informasi USU dari berbagai angkatan yaitu 2010, 2011 dan 2012. Survey ini diawali pada tanggal 27 Maret 2013 dan berakhir pada tanggal 28 maret 2013 tepatnya pukul 00.31. Dan berikut ini adalah hasil analisis yang saya dapatkan dari ke 59 orang tersebut dapat disimpulkan bahwa :


1. Apakah yang anda ketahui tentang internet? pertanyaan ini umumnya dijawab dengan jawaban berikut ini : jaringan yang menghubungkan pemakai komputer di seluruh dunia

2. Menurut anda apakah dampak positif dari internet? pertanyaan ini umumnya dijawab dengan jawaban berikut ini : mempermudah dalam memperoleh informasi

3. Menurut anda apakah dampak negatif dari internet? pertanyaan ini umumnya dijawab dengan jawaban berikut ini : bisa jadi ketergantungan pada internet, banyak terjadi pornografi dan penipuan transaksi online.

4. Bagaimana pendapat anda tentang perkembangan internet di masa sekarang ini 52 % responden  menyatakan sangat baik








 5. Bagaimana pendapat Anda tentang informasi yang terdapat di internet?
    58% responden menyatakan baik







6. Bagaimana pendapat Anda tentang komunikasi yang terdapat di internet?
    56% responden menyatakan baik







7. Bagaimana manfaat komunikasi dalam internet?
    58% responden menyatakan sangat baik







8. Bagaimana manfaat hiburan yang terdapat dalam internet?
    58% responden menyatakan sangat baik








9. Bagaimana peran internet dalam menunjang proses belajar?
    71% responden menyatakan sangat baik







10. Bagaimana pendapat Anda tentang akses internet di kampus?
     27% responden menyatakan tidakt baik










Tentunya dengan hadirnya internet yang menyediakan berbagai media termasuk media informasi, media komunikasi, media hiburan, sangat bermanfaat bagi setiap individu. Akan tetapi internet juga memiliki dampak positif dan dampak negatif bagi para penggunanya termasuk mahasiswa.

Berdasarkan hasil survey terhadap mahasiswa IT USU, menunjukkan bahwa 90% responden menyatakan bahwa dampak positif dari internet diantaranya adalah mempermudah kita untuk mendapatkan informasi khususnya dalam mencari referensi tugas, media komunikasi yang handal, dan dampak negatif nya diantaranya membuat orang jadi lalai akan waktu, membuat orang jadi malas, membuka situs yang tidak wajar, mudahterjadi penipuan dan penyalahgunaan internet.

Berdasarkan hasil survey yang saya lakukan, saya dapat menarik kesimpulan bahwa Internet adalah teknologi yang sangat bermanfaat bagi kita. Akan tetapi internet memiliki dua sisi yang berbeda yaitu terdapat dampak positif dan negatif. Hal itu tergantung pada pribadi masing-masing bagaimana cara menyikapinya.

Testimoni

Pada mata kuliah psikologi, sejauh ini dosen kami selalu memberikan konsep belajar yang baru kepada mahasiswa Teknologi Informasi USU bagi yang mengambil mata kuliah Psikologi. Beberapa pertemuan sebelumnya kami dikenalkan dengan materi Dasar-Dasar Biologis Perilaku, dengan metode ceramah, sensasi dan persepsi dengan metode diskusi online, Teori Belajar dengan metode diskusi dan presentasi, dan yang terakhir sampai saat ini adalah melakukan survey secara online. 

Dengan adanya tugas ini saya sekarang mengetahui bagaimana cara mengolah sebuah survey secara online. Dan tak lupa saya ingin berterima kasih kepada dosen pengampuh kami pada mata kuliah Psikologi Umum. Serta tak lupa saya ucapkan terima kasih banyak untuk teman-teman semuanya yang sudah mengisi survey saya.

NB: ini adalah address link dari survey saya




Jumat, 22 Maret 2013

Pengkondisian Operan


KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK: 
·         Adlin Ichsan (101402030) 
·         Fitria Ningsih S (111402015) 
·         M. Ryan Faisal (111402017) 
·         Nathan Polindo [111402079) 
·         Anthonius (111402089) 

Assalamualaikum sobat blogger….
Baiklah kali ini saya akan membahas teori belajar tentang conditioning operant (pengkondisian Operant). Ok mari kita jelaskan mulai dari siapakan tokoh dari teori ini? bagaimanakah uraian dari teori tersebut? Beserta apakah contoh dari teori ini? Ok, langsung saja saya jelaskan, simak baik-baik ya teman-teman.

Tokoh
Pencipta teori ini bernama Burrhus Frederic Skinner lahir tahun (1904-1990) merupakan seorang psikolog Amerika Serikat terkenal dari aliran behaviorisme. Inti pemikiran Skinner adalah setiap manusia bergerak karena mendapat rangsangan dari lingkungannya. Sistem tersebut dinamakan "cara kerja yang menentukan" (pengkondisian operan).

Teori
Operant Conditioning adalah suatu proses perilaku operant ( penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan. Menurut Skinner unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman (punishment). Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi.

Uraian teori hasil diskusi
Dari hasil diskusi dapat diketahui bahwa teori operant conditioning memiliki 2 prinsip yaitu penguatan (reinforcement) dan hukuman (punishment). Berikut ini akan diuraikan prinsip-prinsip tersebut.

1.  Penguatan (reinforcement)
Penguatan adalah proses belajar untuk meningkatkan kemungkinan dari sebuah perilaku dengan memberikan atau menghilangkan rangsangan. Prinsip penguatan dibagi menjadi dua, yaitu penguatan positif dan penguatan negatif.

a. Positive Reinforcement (Penguatan Positif)
Penguatan positif adalah suatu rangsangan yang diberikan untuk memperkuat kemungkinan munculnya suatu perilaku yang baik sehingga respons menjadi meningkat  karena diikuti dengan stimulus yang mendukung.

b. Negative Reinforcement (Penguatan Negatif)
Penguatan Negatif adalah peningkatan frekwensi suatu perilaku positif karena hilangnya rangsangan yang  merugikan (tidak menyenangkan).
Perbedaan mutlak penguatan negatif dengan penguatan positif terletak pada penghilangan dan penambahan stimulus yang sama-sama bertujuan untuk meningkatkan suatu perilaku yang baik.
Intinya adalah sebagai berikut
* Penguatan Positif + Stimulus => Perilaku baik
* Penguatan Negatif – Stimulus => Perilaku baik

2.  Hukuman (Punishment)
Penguatan negatif itu tidak sama dengan hukuman, keduanya sangat berbeda. Penguatan negatif lebih bertujuan untuk meningkatkan probabilitas dari sebuah perilaku, sedangkan hukuman lebih bertujuan untuk menurunkan probabilitas terjadinya perilaku. Dalam penguatan negatif respon akan meningkat karena konsekuensinya, sedangkan pada hukuman respon akan menurun karena konsekuensinya.
  
Contoh konkrit dalam bidang TI
Contoh untuk penguatan positif:
Misalnya seorang mahasiswa TI diberikan tugas oleh dosennya untuk mengerjakan tugas pemrograman Java, kemudian mahasiswa tersebut telah menyelesaikan tugas nya. Akan tetapi iya malu atau tidak berani untuk mempresentasikan tugas tersebut. Dan pada akhirnya iya ditunjuk oleh dosen untuk mempresentasikan tugasnya. Dan  setelah iya mempresentasikan tugas nya, ternyata iya diberi applause dari kawan-kawannya serta dipuji oleh dosen dari hasil kerjanya.

Ketika hal ini terus berulang-ulang, maka mahasiswa tersebut menjadi lebih berani dan PD maju kedepan, bahkan sifat malu atau tidak berani nya akan hilang.
Penguatan positif pada contoh ini adalah mahasiswa tersebut diberi pujian oleh dosen dan diberi applause oleh teman-temannya.

Contoh untuk penguatan negatif:
Misalnya seorang mahasiswa TI mempresentasikan tugasnya, dan ada kesalahan dalam penyampaiannya, sehingga iya mendapat ejekan dari temannya. Dan untuk selanjutnya ia akan berusaha lebih baik lagi, dan berusaha tidak melakukan kesalahan yang sama. Penguatan negatif pada contoh ini adalah mahasiswa tersebut mendapat ejekan dari temannya.

Sumber Referensi

Testimoni
Ini adalah tugas diskusi kelompok kami untuk mata kuliah Psikologi Umum. Kami mendapat bagian teori belajar pengkondisian operan. Bagi kami sangatlah menarik membahas materi ini karena berkaitan dengan tingkah laku manusia.

Awalnya kami kurang paham apa maksud dari teori ini, tetapi setelah berdiskusi dengan teman satu kelompok dan mencari referensi tentang hal yang berkaitan dengan teori tersebut. Akhirnya kami paham maksud dari teori ini. 

Demikian testimoni dari saya mudah-mudahan posting blog kali ini dapat bermanfaat bagi kita, sehingga menambah wawasan bagi para pembacanya.
Wassalamualaikum... :)